Perkembangan Komunikasi Pembangunan Islam

ARNEWS - Perkembangan komunikasi pembangunan tidak terlepas dari berbagai aspek pembangunan, seperti jurnalisme pembangunan dan komunikasi penunjang pembangunan oleh karena itu, apapun kegiatan yang dilaksanakan, pada hakekatnya bertujuan untuk selalu  terus menerus memperbaiki mutu hidup atau kesejahteraan manusia, orang per orang maupun bagi seluruh warga masyarakatnya dalam suatu negara. Menurut Slamet (Slamet Margonom, 2007 : 34). Tercapainya tujuan pembangunan nasional harus didukung oleh kesiapan mental dan intelektual serta kiprah seluruh anggota masyarakat untuk berpartisipasi aktif secara berkualitas dalam berbagai bidang pembangunan nasional. Kualitas partisipasi masyarakat, diantaranya diwujudkan melalui kegiatan pengembangan masyarakat dalam pembangunan.


Komunikasi Pembangunan Islam merupakan suatu proses pembangunan umat untuk menjadikan manusia yang bertitik tolak kepada Al-Qur'an dan Hadits agar selamat di dunia dan akhirat, dan mengarahkan masyarakat pada umumnya kepada jalan yang benar sebagai upaya dalam mencapai kemajuan baik dalam bidang ilmu pengatahuan maupun etika. (E-Jurnal Al-Fikrah, 2020)


Ide munculnya konsep atau istilah komunikasi pembangunan dalam masyarakat ataupun dalam lingkungan studi ilmu komunikasi  bukanlah suatu kebetulan, melainkan melalui serangkaian tahap dan kajian mendalam, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis konsep ini lahir dari hasil sintesis, koreksi dan transformasi secara ilmiah dan alamiah. Sementara secara praktis, konsep ini merupakan tuntutan dan respons dari proses pencarian model pembangunan yang mengiginkan perubahan dalam masyarakat dan negara.(Sumadi Dilla, 2007 : 1)


Sejak awal, gagasan pembangunan yang mulai marak dijalankan setelah Perang Dunia II itu dua tujuan penting, khususnya lewat program Mashal Aid (sering juga disebut Marshal Plan). Pertama, pembangunan dipakai sebagai alat untuk menyebarkan tata ekonomi tunggal dunia (dengan pelopor Amerika Serikat), di mana model ini mendasarkan diri pada mekanisme pasar dan liberalisasi perdagangan.Tata ekonomi tersebut diharapkan bisa mengintegrasikan setiap Negara dalam sebuah ikatan perekonomian dan menimbulkan efisiensi alokasi sumber daya pada level internasional.Kedua, pembangunan juga memiliki tujuan politis untuk menahan perluasan ide dan penerapan komunisme yang dianggap membahayakan kepentingan Amerika Serikat.Bagi Negara-negara pengajur kapitalis, komunisme merupakan virus jahat yang tidak saja bertentangan dengan nilai-nilai kapitalisme, tetapi juga berpotensi mematikan kebebasan individu, khususnya dalam mengerjakan aktivitas ekonomi dan politik.Realitas inilah yang pantas dicatat untuk memahami peta pembangunan dunia yang berlangsung saat ini (Yustika, 2002: 1-2).


Sejak penghujung 60-an, dikalangan ilmu komunikasi telah berkembang suatu spesialisasi mengenai penerapan teori dan konsep komunikasi secara khusus untuk keperluan pelaksanaan program pembangunan. Pengkhususan itu kemudian dikenal dengan sebutan  Komunikasi Pembangunan. Pada mulanya langkah kongkrit pengkhususan itu diprakarsai oleh kalangan junalis mereka menggunakan istilah Jurnalisme Pembangunan. Adapun niat yang mendorong para pelopornya ketika itu adalah keinginan untuk melaksanakan kebijakan pemberitaan yang mendukung peliputan pembangunan (development reporting). Pada masa yang kurang lebih bersamaan dikenal pula apa yang disebut sebagai komunikasi penunjang pembangunan (“development support communication”) yang bersumber dari kalangan badan PBB : United National Development Programme (UNDP) di bangkok.( Zulkarimen Nasution, 2007 : 1-2)


Karena itu, Jurnalime Pembangunan, Komunikasi Penunjang Pembangunan, Penyuluhan Pembangunan Pertanian dan Komunikasi pembangunan Islam terus menerus dikembangkan dalam rangka menggerakkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan agar mereka berdaya dan memiliki kemampuan menolong dirinya sendiri untuk mencapai perbaikan kualitas hidup dan kesejahteraan yang dicita-citakan. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam melaksanakan kegiatannya, penyuluhan menerapkan suatu  cara atau metode tertentu yang terdiri dari beberapa langkah sistematis yaitu  pengenalan keadaan atau situasi masyarakat setempat, perencanaan kegiatan, pelaksanaan, dan penilaian (evaluasi).  Melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan tujuan pembangunan  dapat tercapai dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. (E-Jurnal Al-Fikrah, 2020)


penulis : Thaliyah (3012018056) Mahasiswa IAIN Langsa

0 Comments

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post